Informasi Ciri-ciri dan Gambar Burung Ciblek / Prenjak Gunung
Burung Ciblek atau Prenjak Gunung adalah salah satu sekian jenis burung dari keluarga Cisticolidae yang cukup menjadi bahan perbincangan sebagian besar penghobi. Cukup banyak yang menilai, bahwa burung yang bernama latin Prinia atrogularis tersebut paling kelihatan dominan jika dibandingkan dengan jenis burung Prenjak lainnya. Suaranya diklaim lebih bervariasi dan karakternya lebih agresif. Adapun dari segi perawakan. Ciri dan warna tubuh Ciblek Gunung juga dinilai lebih indah dan mudah dikenali daripada jenis Ciblek pada umumnya.
Maka tak heran mengapa harga Ciblek Gunung yang ada di pasaran saat ini relatif lebih mahal dari pada jenis Ciblek lainnya. Disamping keberadaannya di alam bebas sudah semakin langka, para pembudidaya burung yang mempunyai ciri khas mata bewarna merah ini memang saat ini tidak terlalu banyak. Berbeda dengan sejenisnya seperti Prenjak Pari atau Sawah. Selain di pasaran dijual ombyokan layaknya burung Pleci, populasi di habitat aslinya juga relatih masih terjaga daripada Prenjak Gunung.
Hanya saja anggapan mengenai burung Prenjak Gunung lebih hebat dari segi suara maupun mental, rasanya kurang tepat. Mungkin benar, jika kelebihan Prinia atrogularis dilihat dari segi fisik karena memang sangat berbeda dengan sejenisnya. Namun, pada dasarnya tergantung pemilik dalam merawat dan melatihnya. Tidak ada dasaran yang pasti, bahwa Ciblek Gunung lebih baik dengan jenis Ciblek lainnya. Lebih tepatnya semua tergantung perawatan dan setelan harian seperti pakan, pemandian, pengerodongan, pemasteran dan sebagainya.
Burung yang satu ini sebenarnya tidak hanya populer dengan nama Prenjak Gunung. Terkadang para penghobi burung juga menyebutnya dengan nama Cigun dan Ciblek Sumatera. Nama Prenjak Sumatera yang diberikan sendiri tentu sangat berasalan, sebab sebagian besar wilayah penyebaran di Indonesia untuk unggas yang bernama latin Prinia atrogularis ini memang berada di Pulau tersebut. Di habitat asli, ia biasanya menyukai pegunungan dan perbukitan pada ketinggian 600 hingga 2500 meter dpl. Ia juga termasuk burung koloni yang mana jenis ini selalu hidup berkelompok dalam jumlah yang cukup banyak.
Ciri-ciri Ciblek Gunung
Ciri-ciri Ciblek Gunung cukup mudah untuk dikenali. Badannya rata-rata berkisar antara 15 hingga 16 cm, lebih besar jika dibandingkan dengan jenis ciblek lainnya. Hampir semua bagian tubuhnya bewarna cokelat. Ekornya panjang, bahkan panjangnya bisa melebihi panjang tubuhnya. Pada bagian pipi bewarna abu-abu dan bagian alis terdapat warna putih serta semua sisi-sis tubuhnya bewarna kekuningan. Iris mata bewarna cokelat kemerahan dan kaki bewarna merah muda serta paruh bagian atas cenderung lebih gelap daripada paruh bagian bawah.
Perawatan dan Setelan Harian Ciblek Gunung
Jika menyinggung soal perawatan maupun setelan harian Prenjak Gunung, pada dasarnya juga sama dengan jenis burung pengicau lainnya. Tetap ada beberapa poin yang musti diperhatikan untuk merawat agar ia tetap sehat agar rajin bunyi maupun saat ia sedang sakit atau Ngedrop. Dikutip dari omkicau.com, pakan jangkrik sedikitnya 5 ekor saja dalam sehari yang bisa diberikan 2 ekor pada waktu pagi hari dan 3 ekor pada saat sore hari. Pemandian bisa dilakukan pagi dan sore serta penjemuran bisa dilakukan selama 2 hingga 3 jam. Misalnya pada pukul 07.00 – 10.00.
Untuk perawatan Cibek Gunung ketika Ngedrop berbeda lagi. Berdasarkan omkicau.com, untuk sementara waktu burung harus dipisahkan di tempat berbeda dengan burung-burung master lain yang sudah gacor. Sebaiknya kerodong dulu di tempat-tempat yang sejuk dan tenang. Namun pada waktu inilah waktu yang tepat untuk men-charge suara dengan burung Prenjak Gunung Betina. Porsi pakan EF (extra fooding) sebaiknya ditambah dari biasanya. Jika semisal biasanya memberikan 5 Jangkrik, pemilik bisa memberikan 6 ekor Jangkrik dalam sehari. Lakukan ini setiap hari sampai burung mau berbunyi kembali.